MAKALAH PENULISAN KREATIFITAS
“PERANAN GERAKAN KOPERASI MEMBERIKANKONSTRIBUSI EKONOMI DALAM PERTUMBUHAN
NASIONAL”
DisusunOleh
:
Nama : Muhammad Reynaldi
Kelas : 2EB30
NPM : 27214480
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ekonomi Koperasi” tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
yang diberikan oleh dosen matakuliah Softskill “Ekonomi Koperasi”.
Pada kesempatan ini, izinkan lah saya menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus dan ikhlas telah memberikan bantuan dan dorongan kepada saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Baik bentuk, isi, maupun teknik penyajiannya, oleh karena itu saran dan kritikan yang sifatnya membangun dari berbagai pihak saya terima dengan tangan terbuka serta sangat diharapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan bagi yang membaca, akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Bekasi,
12 Desember 2015
Muhammad
Reynaldi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PERANAN ORGANISASI KOPERASI DALAM GLOBALISASI
1.1 Latar Belakang
1.2 Peranan Pemerintah mengefektifkan potensi
organisasi koperasi
1.3 Strategi Pendanaan dan bantuan teknis bagi
organisasi koperasi
1.4 Gerakan koperasi dan pembangunan pertanian
1.5 Kebijakan pembangunan Organisasi koperasi di
indonesia
BAB 2 KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL DAN EKONOMI INDONESIA
2.1 Peranan Koperasi di Berbagai
Negara
2.2 Dampak Koperasi Terhadap
Proses Pembangunan Sosial Ekonomi
2.3 Aspek-aspek pokok koperasi
dan sistem ekonomi
2.4 Organisasi Koperasi sebagai
sarana kebijakan pembangunan nasional
2.5 Konsepsi pengembangan
Organisasi Koperasi
2.6 Pertikaian Konsepsi
2.7 Sebab-sebab Kegagalan
Organisasi Koperasi
2.8 Sarana dan cara menggunakan
bantuan pemerintah secara efektif
BAB 3 DAMPAK KOPERASI TERHADAP PROSES PEMBANGUNAN SOSIAL
EKONOMI
3.1 Dampak Mikro dari suatu Koperasi
3.2 Dampak Makro dari
Organisasi Koperasi
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PERANAN ORGANISASI KOPERASI DALAM GLOBALISASI
1 Latar Belakang
Proses globalisasi sangat didorong oleh perkembangan perusahaan yang bersifat
multinasional atau transnasional, yaitu perusahaan yang mempunyai kegiatan
produksi dan pemasaran diberbagai negara. Pada tahun 1994, di Bogor dalam
sidang Asian Pasific Economic Cooperation (APEC) telah dicetuskan Deklarasi
Bogor, yang antara lain menyatakan bahwa perdagangan dan investasi
negara-negara anggotanya akan sepenuhnya dideregulasikan pada tahun 2020
Para pengusaha organisasi koperasi akan sangat diuntungkan jika para pengusaha
asing dan counterpart-nya didalam negeri melaksanakan kegiatan ekspor hasil
produksi pengusaha tersebut. Suatu pola kerja sama perlu diciptakan untuk bisa
terselenggaranya kerja sama yang saling menguntungkan dan bermanfaat bagi
perkembangan bisnis didalam negeri.
2 Peranan Pemerintah
mengefektifkan potensi organisasi koperasi
Konsep konsep untuk menentukan langkah langkah strategis telah banyak
dikemukakan dan berbagai pihak telah mengambil inisiatif untuk mulai melakukan
apa yang diperlukan bagi kehidupan usaha organisasi koperasi.
3 Strategi Pendanaan dan bantuan
teknis bagi organisasi koperasi
Arah kebijakan pengembangan yang khusus memfokuskan pada penyediaan dana
memerlukan strategi sebagai berikut.
1.
Memadukan dan memperkuat tiga
aspek,yaitu bantuan keuangan,bantuan teknis,dan Program penjaminan
2.
Mengoptimalkan penunjukan bank
dan lembaga keuangan, untuk organisasi koperasi
3.
Mengoptimalkan realisasi business
plan perbankan dalam pemberian kredit
4.
Bantuan teknis yang efektif
bekerja sama dengan asosiasi,konsultan swasta,perguruan Tinggi dan lembaga
terkait
5.
Meningkatkan lembaga penjamin
kredit yang ada
4 Gerakan koperasi dan
pembangunan pertanian
Gerakan organisasi merupakan salah satu yang terbesar dan tertua didunia adalah
International Cooperative Alliance (ICA) organisasi puncak gerakan koperasi
international.
Alasan dibentuknya organisasi
koperasi untuk mengatasi masalah-masalah sebagai berikut :
1.
Para petani pada umumnya
merupakan usaha kecil dibandingkan dengan rekan dagangnya, sehingga posisi
tawar menawarnya lemah
2.
Sector pertanian secara geografis
tersebar ke daerah dipedalaman
3.
Kualitas pendidikan para petani
relative rendah, sehingga sulit untuk meningkatkan kegiatan usahanya.
5 Kebijakan pembangunan Organisasi koperasi di indonesia
Pemerintah membuat kebijakan
pembangunan sebagai berikut:
1.
Pembangunan koperasi sebagai
wadah kegiatan ekonomi rakyat diarahkan untuk memiliki kemampuan menjadi badan
usaha yang efisien dan gerakan ekonomi rakyat yang tangguh dan berakar dalam
masyarakat.
2.
Pelaksanaan fungsi dan peranan
koperasi ditingkatkan melalu upaya peningkatan semangat kebersamaan dan
manajemen yang lebih profesioanal melalui penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan
3.
Peningkatan organisasi koperasi
didukung melalui pemberian kesempatan usaha seluas-luasnya diberbagai sektor
kegiata ekonomi. Baik didalam negeri maupun luar negeri dan menciptakan iklim
usaha yang mendukung kemudahan memperoleh modal.
4.
Kerjasama antar organisasi
koperasi dengan usaha negara dan usaha swasta sebagai mitra usaha dikembangkan
secara nyata untuk mewujudkan kehidupan perekonomian berdasarkan demokrasi
ekonomi saling mendukung dan saling menguntungkan.
BAB II
KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL DAN EKONOMI INDONESIA
1 Peranan Koperasi di Berbagai Negara
Dibandingkan dengan tipe organisasi lain, pembentukan organisasi koperasi yang
mandiri dan otonom dapat diterima diberbagai negara dengan alasan sebagai
berikut:
1.
Organisasi koperasi relatif
terbuka dan demokratis, mempunyai perusahaan yang dimiliki bersama dan dapat
mewujudkan keuntungan yang bersifat sosial/ekonomis.
2.
Melalui pembentukan perusahaan
yang dimiliki secara bersama, para anggota memperoleh peningkatan pelayanan
dengan pengadaan secara langsung barang dan jasa yang dibutuhkan.
3.
Struktur dasar dari tipe
organisasi koperasi yang bersifat sosial ekonomis cukup fleksibel untuk
diterapkan pada berbagai kondisi sosial ekonomis tertentu.
4.
Para anggota yang termasuk
golongan penduduk yang sosial ekonominya lemah dapat memanfaatkan sarana untuk
memperbaiki situasi ekonomi
Organisasi swadaya koperasi yang
otonom, beroperasi secara efisien dan berorientasi pada anggota dalam jumlah
cukup besar,sebagai akibat dari kegiatan koperasi diharapkan memberi bebagai
jenis kontribusi bagi proses pembangunan sosial ekonomi.
Usul-usul mengenai peranan
koperasi dalam pembangunan ekonomi sosial negara-negara yang sedang berkembang,
Konferensi Umum International Labour Organization dan International Labour
Office, melalui rekomendasi 127 yang disahkan pada tanggal 01 Juni 1966
menyatakan dengan tegas, bahwa:
1. Pembentukan dan pertumbuhan
koperasi harus meupakan salah satu alat yang penting bagi pembangunan ekonomi,
sosial dan budaya, serta kemajuan manusia di negara-negara sedang berkembang,
2. Secara khusus, koperasi harus
didirikan dan dikembangkan sebagai sarana berikut:
·
Untuk memperbaiki situasi
ekonomi, sosial dan budaya dari mereka yang memiliki sumber daya dan kesempatan
yang terbatas
·
Untuk meningkatkan sumber daya
modal pribadi dan nasional melalui usaha-usaha yang mengarah kepada pembentukan
simpanan
·
Untuk memberikan kontribusi
kepada perekonomian melalui peningkatan langkah-langkah pengawasan secara
demokratis atas kegiatan-kegiatan ekonomi dan atas pembagian hasil usaha secara
adil
·
Untuk meningkatkan pendapatan
nasional, penerimaan ekspor, dan penciptaan lapangan kerja dengan memanfaatkan
sumber daya penuh
·
Untuk memperbaiki kondisi sosial
dan menunjang pelayanan sosial dibidang-bidang, seperti perumahan, kesehatan,
pendidikan dll
·
Untuk membantu meningkatkan
pengetahuan umum dan teknik dari para anggotanya
3. Pemerintah-pemerintah,
negara-negara sedang berkembang agar merumuskan dan melaksanakan suatu
kebijakan yang memungkinkan koperasi memperoleh bantuan dan dorongan yang
bersifat ekonomi, keuangan, teknik dan hukum
4. a. Dalam menerapkan kebijakan
semacam itu perlu dipertimbangkan kondisi-kondisi ekonomi dan sosial sumber
daya yang tersedia dan peranan yang dapat dimainkan oleh koperasi dalam
pembangunan negara yang bersangkutan;
b. kebijakan itu perlu
diintegrasikan ke dalam rencana pembangunan sepanjang hal itu sesuai dengan
ciri-ciri pokok koperasi:
5. Kebijakan itu perlu selalu
ditinjau dan disesuaikan dengan perubahan-perubahan kebutuhan ekonomi dan
sosial dan dengan kemajuan teknologi
6. Gerakan koperasi perlu
dilibatkan dalam perumusan dan jika mungkin dalam pelaksanaan pembangunan
sosial/ekonomi
7. Gerakan koperasi perlu
dilibatkan dalam perumusan dan jika mungkin dalam kebijaksanaan sebagai
berikut:
a. Pemerintah yang bersangkutan
sebaiknya melibatkan koperasi atas dasar yang sama seperti
organisasi-organisasi yang lain dalam perumusan rencana ekonomi nasional dan
tindakan-tindakan ekonomi pada umumnya
b. Untuk maksud yang ditetapkan
dalam pasal 7 dan pasal 9, ayat 1 dari rekomendasi ini, federasi-federasi
koperasi perlu memiliki kewenangan untuk mewakili kepentingan koperasi
anggotanya
2. Dampak Koperasi Terhadap Proses Pembangunan Sosial Ekonomi
Dampak Mikro dari Suatu Koperasi
1.
Dampak mikro yang bersifat
langsung terhadap para anggota dan perekonomiannya, yang timbul dari
peningkatan jasa pelayanan perusahaan koperasi dan dari kegiatan-kegiatan
kelompok koperasi
2.
Dampak mikro yang bersifat tidak
langsung terhadap lingkungan organisasi. Dampak-dampak mikro yang bersifat
tidak langsung terhadap ingkungan organisasi koperasi dapat secara serentak
memberikan konstribusi pada perkembangan sosial dan ekonomi
Dampak Makro dari Organisasi
Koperasi
1.
Kontribusi-kontribusi yang
potensial terhadap pembangunan “politik”, sejumlah harapan dari dampak belajar
para anggota koperasi yang berpartisipasi secara aktif dalam lembaga-lembaga
koperasi yang diorganisasi secara demokratis
2.
Kontribusi-kontribusi yang
potensial terhadap pembangunan “sosial budaya”
3.
Jika koperasi berhasil
meningkatkan pelayanannya secara efisien bagi para anggotanya yang secara
sosial ekonomis “lemah” dan “miskin”
4.
Kontribusi-kontribusi yang
potensial terhadap pembangunan ekonomi
3 Aspek-aspek pokok koperasi dan sistem ekonomi
Teori sistem ekonomi membedakan
tiga sistem ekonomi yabg berbeda-beda berdasarkan kesamaan hakiki terdapat
dalam struktur pembuatan keputusan,struktur informasi,dan motivasi pada perekonomian
negara industri.
1.
Sistem perekonomian swasta atau
kapitalis, misalnya amerika serikat,republik federasi jerman dan negara
industri barat lain termasuk jepang
2.
Sistem perekonomian yang
direncanakan dari pusat misalnya republik demokrasi jerman dan uni soviet.
3.
Sistem perekonomian pasar
sosialis dengan pemilikan masyarakat (yugosiaia) atau dengan pemilikan negara
(hongaria) yang telah dikembangkan berdasarkan pengalaman negatif yang
diperoleh dari penerapan bentuk perencanaan administratif dari pusat
4 Organisasi Koperasi sebagai sarana kebijakan pembangunan nasional
Perbedaan penting mengenai
koperasi sebagai sarana pemerintah,sebagai sarana swadaya yang otonom dari para
anggota,dan koperasi yang diawasi negara
1.
Koperasi sebagai sarana
pemerintah, dimana pemerintah memengaruhi atau mengawasi organisasi ini secara
langsung dan secara administrasi
2.
Koperasi dipertimbangkan
pemerintah sebagai alat swadaya para anggotanya, dan mempengaruhi secara tidak
langsung agar menunjang kepentingan para anggotanyadan untuk merangsang
timbulnya dampak yang berkaitan dengan pembangunan
3.
Koperasi diawasi negara, dimana
pengaruh administrasi pemerintah seara langsung terhadap penetapan tujuan dan
pengambilan keputusan usaha pada organisasi koperasi sering diterapkan.
5 Konsepsi pengembangan Organisasi Koperasi
Kebijakan pokok pemerintah,yang
bersifat instrumental bagi penciptaan berbagai kondisi pokok yang sesuai bagi
pertumbuhan bertahap organisasi swadaya koperasi secara singkat diuraikan
sebagai berikut:
1.
Peraturan resmi dan ketentuan
perundang-undangan
2.
Fasilitas berupa informasi
pendidikan dan latihan bagi calon anggota,pengurus
3.
Fasilitas menyangkut pelayanan
auditing dan konsultasi maupun bantuan manajamen yang mungkin diperlukan secara
khusus
4.
Perlakuan yang sama atau bersifat
preferensi,jika organisasi pemerintahan atau semi pemerintah membeli atau
memasarkan barang dan jasa.
5.
Keringanan pembebasan pajak.
6 Pertikaian Konsepsi
Mereka yang bertanggung jawab
atas perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek pembangunan di Negara yang
sedang berkembang menghadapi tugas yang sulit untuk menciptakan keserasian
anatara dua tujuan yang satu sama lain bertentangan :
- Di satu pihak, proyek-proyek pembangunan harus dapat mewujudkan pertumbuhan
ekonomi yang cepat
- Dilain pihak, proyek-proyek tersebut diharapkan dapat memberikan dampak
positif terhadap pola pengembangan suatu struktur social yang lebih baik.
7 Sebab-sebab Kegagalan Organisasi Koperasi
Strategi yang dilaksanakan dalam
praktik untuk membangun koperasi sering menyimpang jauh dari Konsepsi yang
direncanakan semula kebanyakan tidak memberi cukup perhatian pada syarat
pendirian organisasi swadaya koperasi . Tujuan utama organisasi koperasi adalah
menunjang kepentingan ekonomi para anggota dan berorientasi kepada pelayanan
para anggotanya.
8 Sarana dan cara menggunakan bantuan pemerintah secara efektif
Pengurangan bertahap pengaruh
pemerintah terhadap koperasi yang disponsori pemerintah
Tahap I. Ofisialisasi
Mendukung perintisan organisasi koperasi,.
Diharapkan bahwa hal ini dapat
ditingkatkan dalam jangka panjang oleh organisasi koperasi yang otonom.
Membangkitkan motivasi dan keikutsertaan sehingga partisispasi aktif para
anggota dalam perkembangan organisasi koperasi dapat dirancang dalam suatu
“proses perkembangan dari bawah”
Tahap II. Deofisialisasi
Melepaskan koperasi dari ketergantungan pada sponsor dan pengawasan teknis,
manajerial, dan keuangan secara langsung dari organisasi-organisasi pemerintah
dan yang dikendalikan oleh Negara.
Tahap III Otonom
Perkembangan koperasi selanjutnya adalah sebagai organisasi mandiri yang
otonom. Setelah mencapai tahap-tahap swadaya dan otonom dengan berhasil,
koperasi-koperasi yang semula disponsori Negara dapat meneruskan
perkembangannya sebagai organisasi koperasi sekunder dan tersier.
Pembangunan koperasi mengalami kemajuan yang cukup mengembirakan jika
diukur dengan jumlah koperasi, jumlah anggota, aktiva dan volume usaha.
Pada masa sekarang secara umum
koperasi mengalami perkembangan usaha dan kelembagaan yang mengairahkan. Namun
demikian, koperasi masih memiliki berbagai kendala untuk pengembangannya
sebagai badan usaha. Hal ini perlu memperoleh perhatian dalam pembangunan usaha
koperasi pada masa mendatang.
Peran koperasi dalam perekonomian
Indonesia paling tidak dapat dilihat dari:
(1) kedudukannya sebagai pemain
utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor,
(2) penyedia lapangan kerja yang
terbesar,
(3) pemain penting dalam
pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat,
(4) pencipta pasar baru dan
sumber inovasi, serta
(5) sumbangannya dalam menjaga
neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor.
Peran koperasi, usaha mikro, kecil
dan menengah sangat strategis dalam perekonomian nasional, sehingga perlu
menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa mendatang.Pemberdayaan
koperasi secara tersktuktur dan berkelanjutan diharapkan akan mampu
menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi
nasional, mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan tingkat
kemiskinan, mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki pemerataan pendapatan
masyarakat. Pemberdayaan koperasi juga akan meningkatkan pencapaian sasaran di
bidang pendidikan, kesehatan, dan indikator kesejahteraan masyarakat Indonesia
lainnya.
Sulit mewujudkan keamanan yang
sejati, jika masyarakat hidup dalam kemiskinan dan tingkat pengangguran yang
tinggi. Sulit mewujudkan demokrasi yang sejati, jika terjadi ketimpangan
ekonomi di masyarakat, serta sulit mewujudkan keadilan hukum jika ketimpangan
penguasaan sumberdaya produktif masih sangat nyata. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa peran koperasi antara lain :
1.
Membangun dan mengembangkan
potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khusunya dan masyarakat pada umumnya
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2.
Berperan serta aktif dalam upaya
mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
3.
Memperkokoh perekonomian rakyat
sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional.
4.
Berusaha untuk mewujudkan dan
mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
BAB
III
DAMPAK KOPERASI TERHADAP PROSES PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI
A. Dampak Mikro dari suatu Koperasi
· Dampak
mikro yang bersifat langsung terhadap para anggota dan perekonomiannya, yang
timbul dari peningkatan jasa pelayanan perusahaan koperasi dan dari
kegiatan-kegiatan kelompok koperasi. Jika pelayanan tersebut diterima oleh
anggota dapat menerapkan metode-metode produksi yang inovatif, yang
memungkinkan peningkatan produktivitas dan hasil produksi keseluruhannya dalam
jumlah yang besar dan melakukan diversivikasi atau spesialisasi dalam proses
produksinya.
· Dampak
mikro yang bersifat tidak langsung terhadap lingkungann organisasi kopersi
dapat secara serentak memberikan kontribusi pada perkembangan social dan
ekonomi. Dampak-dampak persaingan dari koperasi; pembentukan suatu perusahaan
koperasi dalam situasi pasar yang ditandai oleh persaingan, akan memaksa para
pesaing lainnya untuk memperbaiki dan meningkatkan pelayanan mereka.
B. Dampak Makro dari Organisasi Koperasi
Ada
4 kontribusi-kontribusi dalam beberapa bidang :
1) Politik
Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan politik, sejumlah
harapan dari dampak belajar para anggota koperasi, yang berpartisipasi secara
aktif dalam lembaga-lembaga kopersi yang diorganisasi secara demokratis.
2) Sosial
Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan social budaya.
Wadah ini sebagai perkumpulan yang bersifat sukarela dalam proses pembangunan
dari bawah diharapkan akan bertitik tolak dari struktur social yang ada, dan
akan merangsang inovasi-inovasi tertentu yang dapat mengubah masyarakat
tradisional tanpa merusaknya.
3) Ekonomi Sosial
Jika koperasi berhasil meningkatkan pelayanannya secara efisiensi bagi para
anggotanya yang secara social ekonomis lemah dan miskin, maka ia telah
memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap proses integrasi ekonomi dan
social.
4) Ekonomi
Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan ekonomi :
a) Perubahan secara bertahap perilaku para petani dan
pengusaha kecil dan menengah yang semula berpikir tradisional menjadi
termotivasi dan akan memperoleh kesempatan untuk memanfaatkan sumber dayanya
sendiri.
b) Diversivikasi struktur produksi, perluasan usaha pengadaan
bahan makanan dari bahan mentah.
c) Peningkatan pendapatan dan perbaikan situasi ekonomi para
petani, pengrajin, dan pekerja lepas dapat mengurangi kemiskinan di pedesaan.
d) Peningkatan kegiatan pembentukan modal dan perbaikan
“modal manusia” melalui pendidikan latihan manajer, karyawan, dan anggota.
e) Transformasi secara bertahap para petani yang orintasinya
pada pemenuhan kebutuhan dasar ke dalam suatu system ekonomi yang semakin
berkembang, melalui pembagian kerja dan spesialisasi yang semakin meningkat.
f) Pengembangan pasar, perbaikan stuktur pasar, perilaku
pasar dan prestasi pasar, dan persaingan semakin efektif akan memperbaiki
koordinasi yang saling membantu dari berbagai rencana ekonomi konsumen dan
produsen berbagai barang dan jasa.
BAB IV
KESIMPULAN
Pertumbuhan koperasi di indonesia saat ini sudah dapat
membuat pertumbuhan ekonomi yang sangat baik . Secara umum koperasi mengalami perkembangan usaha dan kelembagaan yang
mengairahkan. Namun demikian, koperasi masih memiliki berbagai kendala untuk
pengembangannya sebagai badan usaha. Hal ini perlu memperoleh perhatian dalam
pembangunan usaha koperasi pada masa mendatang agar koperasi bisa membuat pertumbuhan ekonomi yang
lebih baik lagi. Untuk itu diperlukan komiten yang
kuat untuk membangun koperasi yang mampu menolong dirinya sendiri sesuai dengan
jatidiri koperasi. Hanya koperasi yang berkembang melalui praktek melaksanakan
nilai koperasi yang akan mampu bertahan dan mampu memberikan manfaat bagi
anggotanya. Prospek koperasi pada masa datang dapat dilihat dari
banyaknya jumlah koperasi, jumlah anggota dan jumlah manajer,
jumlah modal,volume usaha dan besarnya SHU yang telah dihimpun koperasi, sangat prosfektif untuk dikembangkan.
DAFTAR
PUSTAKA
https://feizal29.wordpress.com/2015/01/30/perilaku-gerakan-koperasi-indonesia/
http://dewikhamalarizkiani.blogspot.co.id/2013/03/koperasi-membantu-perekonomian.html
http://uwievirgo.blogspot.co.id/2012/11/peranan-koperasi-dalam-perekonomian.html
.